Saturday 19 October 2013

Terbentuknya Fatamorgana

A. Pengertian Fatamorgana

   Fatamorgana merupakan sebuah peristiwa alamiah yang sangat menakjubkan yang disebabkan adanya perbedaan kerapatan optik (benda bening) dari dua medium yang berbeda. Semua ini terjadi saat cahaya melewati kedua medium yang berbeda, dan yang tampak oleh seorang pengamat seolah-olah melihat sebuah genangan air di depannya.
   Al-Quran surat An-Nuur ayat 39 di atas, jauh lebih dulu meletakkan dasar-dasar "ilmu pembiasan (cahaya)" sebelum teori ini ditemukan oleh Willebrord Snell (1621). Ia seorang ilmuan asal Belanda yang hukumnya sampai sekarang masih berlaku. Hukum ini dinamakan hukum Snellius.
   Islam yang kitab sucinya Al-Quran, dalam mengupas gejala fatamorgana ini tidak satu pun terlepas hubungan antara penguasaan IPTEK dan keseimbangan IMTAQ. Dengan kata lain, dalam mempelajari gejala-gejala fatamorgana baik dari pendekatan sains maupun pendekatan Al-Quran tidak ada pertentangan. Sebaliknya, penguasaan sains itu sebagai penguat IMTAQ. Sedangkan nilai IMTAQ mengendali keseimbangan kehidupan alam sekitarnya. Pada akhirnya, islam itu membawa keselamatan bagi seluruh alam (rahmatan lil 'alamin).
 
B. Kejadian Fatamorgana
 
   Fatamorgana sering dijumpai di padang pasir yang luas, jalan-jalan licin beraspal, di lautan, dan angkasa. Prinsip kejadiannya berdasarkan "Pembiasan Cahaya". Dimana hanya berlaku pada medium zat atau benda tembus cahaya yang terjadi melalui lapisan-lapisan udara yang berbeda suhunya. Di udara dingin lebih pekat dan lebih berat daripada diudara panas sehingga beda kerapatannnya.
   Secara kuantitas, proses pembentukan fatamorgana baru dapat di pecahkan oleh Willebrord Snell (1621). Sampai sekarang masih berlaku yang dikenal sebagai "indeks bias". Proses singkatnya adalah sebagai berikut. menembusnya Fatamorgana terjadi apabila lapisan udara yang panas yang adadi dekat tanah terperangkapoleh udara yang lebih sejuk diatasnya. Cahaya dibiaskan kearah garis horizontal pandangan dan akhirnya berjalan ke atas karena berpengaruh pemantulan "internal total".
   Dengan kata lain, cahaya berjalan di dalam medium yang mempunyai indeks biasyang tinggi (air, kaca, plastik) ke medium yang mempunyai indeks bias yang lebih rendah (udara). Indeks bias adalah perbandingan proyeksi sinar dari medium zat optik yang rapat ke medium zat optik yang kurang rapat. Akibatnya, Byangan gambar "semu" yang terbalik akan terbentuk fatamorgana.

0 comments:

Post a Comment