A. Pesona Pelangi
Pelangi-muncul dengan warnanya yang berlapis-lapis yang sangat Indah menakjubkan di angkasa. Kemunculannya ditandai hujan reda, biasanya berada berhadapan dengan arah sinar matahari pada waktu senja hari. Matahari berada satu posisi diatas di belakang kita saat melihatnya dari satu tempat di bumi.
Orang-orang dulu percaya kalau adanya pelangi menandakan turunnya bidadari dari khayangan untuk mandi di bumi. Sebab prasangka mereka lengkungan yang berwarna-warni di angkasa itu, mirip sekali dengan sebuah jembatan yang menghubungkan antara langit dan bumi.
Padahal kita sudah mengetahui dan dapat di jelaskan secara logis bahwasanya pelangi adalah sebuah peristiwa alam yang sering berulang terjadi. Hal ini dapat dilihat ketika usai hujan reda. Sebenarnya pelangi terbentuk dari pantulan dan pembiasan butir-butir air hujan yang dikenai sinar matahari. Ketika sinar-sinar matahari melewati butiran air hujan, sinar itu terurai menjadi berbagai warna berbentuk lengkungan.
Kandungan ayat diatas, memberikan pesan benda bening yang tembus cahaya, bila dikenai sinar baik dari arah sebelah timur maupun barat akan mengalami sifat-sifat cahaya yang dapat membentuk sebuah deretan warna yang menarik. dengan kata lain, ayat diatas telah meletakkan dasar-dasar pemantulan, pembiasan, dan penguraian cahaya, yang merupakan dasar "Teori Ontik".
Deret warna yang terurai melalui butiran air, tampak terlihat pelangi yang indah berwarna-warni. Warna-warni merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu. Menginspirasikan dalam teknologi alam hidup tiga dimensi, seperti kalidioskop, televisi berwarna, kamera video, dan lain sebagainya.
B. Kejadian pelangi
Cahaya lengkung dilangit yang mengandung warna-warni spektrum sinar matahari (cahaya putih) apabila tersebar oleh titik-titik air hujan, hingga cahaya lengkungan terbentuk menjadi sebuah deretan warna yang indah. Deretan warna tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Cahaya lengkungan yang berwara indah ini disebut Pelangi atau bianglala.
Pelangi dapat dilihat apabila hujan ada dimuka kita dan matahari di belakang kita. Indeks bias warna merah paling kecil. Indeks bias warna untuk pada pelangi yang paling besar. Pelangi yang hanya memantulkan cahaya putih satu kali ketika berjalan menembus setetes air hujan dinamakan pelangi primer. Sedangkan, pelangi sekunder adalah pelangi yang cahaya putihnya dipantulkan dua kali ketika berjalan menembus setetes air hujan yang terhambur sama rata.
Pelangi terbentuk jika cahaya matahari bersinar menembus butir-butir air atau tetes-tetes air. Butiran air itu memantulkan dan membiaskan berkas-berkas cahaya tersebut sehingga warna-warna terdispersi atau tersebar menjadi spektrum atau deretan warna. Seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Pada pelangi jenis primer, cahaya merah terlihat dari tetes-tetes air hujan yang berada di sudut 42 derajat. Sekundernya berada di sudut 51 derajat dari garis cakrawala. Cahaya biru datang dari tetes-tetes air yang berada di sudut 40 derajat. Cahaya biru yang terjadi peda pelangi sekunder berada di sudut 54 derajat,. Jadi, semua warna lain terbentuk dari datangnya tetes-tetes air yang terdapat di antara kedua sudut pelangi cahaya merah dan biru tersebut.
0 comments:
Post a Comment